MUSIM UTARA TIBA, NELAYAN NATUNA BINGUNG

Tibanya musim angin utara membuat nelayan bingung, sebab selama musim ini berlangsung mereka tidak berani turun melaut akibat gelombang, angin dan badai di laut sangat tinggi. Demikian dikatakan Ismail, Anggota Kelompok Nelayan Rukun Nelayan Lubuk Lumbang, Kelurahan Bandarsyah (PNLLKB) di TPI Bandarsyah Ranai.

Ismail mengatakan, musim angin utara ini terbilang cukup lama, musim ini berlangsung selama 3 bulan. Musim ini mulai dari Desember hingga Februari mendatang.

Dikatakannya, masuknya musim angin utara ini membuat para Nelayan di Kabupaten Natuna kebinggungan. Pasalnya, dimusim angin utara sekarang ini gelombang laut mencapai 2 sampai 3 meter, terlebih arah angin tidak menentu terkadang dari barat dan kadang dari utara, belum lagi curah hujan dari pagi sampai sore hari tidak menentu.

“Memasuki musim angin utara ini kami bingung mau turun ke laut gelombang laut tingi mencapai 2 sampai 3 meter dan cuaca tak menentu kadang-kadang pagi cerah malah siangnya awan udah mulai gelap. Jadi kami para nelayan lihat-lihat cuaca dulu kalau mau turun ke laut. Tidak turun ke laut mau makan apa anak istri kami. sementara skill yang kita punya hanya melaut bang,”kata Ismail dengan nada lirih.

Hal yang sama juga dikatakan Haryadi teman se-profesinya, memasuki musim angin utara pada awal Desember ini kami dari kelompok Nelayan Lubuk lubang Kelurahan Bandasyah (PNLLKB) mulai kebinggungan pasalnya kalau musim angin utara ini para nelayan tidak bisa turun ke laut dikarenakan sewaktu-waktu cuaca bisa berubah,angin mulai kecang, awan mulai mendung dan arah angin berubah-rubah kadang-kadang dari arah barat dan kadang datangnya dari utara, kata Haryadi

“Apa nak dikata bang, musim utara ini membuat kami para nelayan menjadi bingung mau melaut angin kencang, hujan dari pagi sampai sore tak berhenti-henti, kadang-kadang angin datangnya dari arah barat, kadang-kadang dari arah utara,” ujar Haryadi.

Namun dikarenakan desakan kebutuhan ekonomi, Haryadi dan beberapa nelayan lainnya terpaksa turun ke laut mencari ikan demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya walaupun cuaca lagi tidak bersahabat.

“Demi memenuhi desakan kebutuhan keuangan keluarga, kami terpaksa mengambil resiko untuk turun ke laut mencari ikan, kami hanya dapat berharap semoga Allah SWT memberi keselamatan bagi kami,” pungkasnya.

Ia berharap, jalan lain yang bisa ia lakukan di darat atau selain kegiatan melaut sehingga ia tidak memaksakan diri melaut untuk mendapatkan nafkah untuk keluarga mereka selama musim utara ini.

(Sumber : Admin)

About webmaster 91 Articles
Rudy H. Sinaga, S.Kom